Friday, January 27, 2012

Muhammadiyah Harus Mampu Merebut Kekuasaan di Pemerintahan

Kota - Selasa, 24 Jan 2012 01:26 WIB

Medan, (Analisa) . Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dr H Saleh Partaonan Daulay MAg ,MHum, MA berharap, kader Pemuda Muhamamdiyah harus mampu merebut posisi strategis atau puncak kekuasaan di pemerintahan, politik maupun bidang lainnya.
"Langkah ini sangat strategis dan diperlukan, agar Muhammadiyah benar-benar bisa menjalankan konsep dakwah amar ma’ruf nahi munkar-nya dan memberikan manfaat kepada agama, bangsa dan negara," kata Saleh Partaonan Daulay di Garuda Plaza Hotel Medan, Senin (16/1).

Daulay yang mengungkapkan itu saat menjadi pembicara di acara Dialog Nasional Bersama dengan tema Ormas Islam (Muhammadiyah) menatap 2014: Antara Dakwah Sosial dan Politik Kultural", PW Pemuda Muhammadiyah Sumut mengungkapkan rasa optimisnya Muhammadiyah akan lebih baik untuk mewujudkan pencerahan secara meluas.

Hal ini apabila Muhammadiyah benar-benar melaksanakan dakwah sosial dan politik kulturalnya, kata Daulay.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PW Pemuda Muhamamdiyah Sumut, Ihsan Rambe MSi tersebut dihadiri Ketua DPW PAN Sumut H Syah Affandin, tokoh Muhammadiyah, ratusan peserta dari PD Pemuda Muhammadiyah se Sumut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Aisiyah, Ikatan Pelajar Muhamadiyah, Nasyiatul Aisyiah dan undangan lainnnya.

"Konsep dakwah kultural memang bukan harus mendirikan partai, tapi kader Muhammadiyah yang ada di setiap partai politik tersebut hendaknya mampu mewarnai peran dan kepentingan Muhammadiyah di lembaga dia bernaung,"katanya.

Untuk itu, Saleh Daulay menekankan, perhelatan besar di tahun 2014 yakni Pilpres dan Pemilu Legislatif hendaknya dijadikan momentum yang baik dan berharga bagi warga Muhammadiyah.

Warga Muhammadiyah harus kompak dan bersatu dalam perhelatan di tahun 2014 mendatang. Siapapun yang maju bertarung nantinya harus didukung, dengan tidak melihat dia dari partai mana asalkan terpenting dia warga Muhammadiyah,"imbaunya.

Pada Pilgubsu 2013 mendatang, Muhammadiyah harus sudah mengamati calon-calon yang ada dan dinilai layak untuk didukung.

Doktrin

Politisi nasional Dr Bima Arya mengatakan, sepakat kalau Muhammadiyah secara organisatoris tidak memiliki hubungan dengan partai politik ataupun berafiliasi dengan kepentingan politik manapun. "Walaupun begitu bukan berarti kader Muhammadiyah harus apolitik," tegasnya dan mengatakan warga Muhammadiyah harus tetap mengutamakan doktrin kebaikan, pencerahan, amal saleh, berlomba dalam kebaikan dan tidak terjebak politik praktis.

Sementara Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr H Asmuni MA menegaskan, Muhammadiyah saat ini tidak ada berafiliasi atau berhubungan dengan salahsatu partai politik manapun di Indonesia.

Sebab, Muhammadiyah dalam menjalankan konsep dakwah dan politiknya semata-mata hanya mengedepankan dan bertujuan menjadikan masyarakat Indonesia benar-benar menjadi umat Islam sebenarnya yang menjalankan syariat dan ajaran Islam.

"Muhammadiyah saat ini berada pada posisi netral dan tidak berafiliasi dengan salahsatu partai manapun. Tapi Muhammadiyah tidak alergi dengan politik, dan secara moral akan mendukung warganya yang bertarung di salahsatu partai politik,"katanya.

Asmuni menegaskan meski Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan salahsatu partai politik, namun Muhammadiyah tidak akan tinggal diam jika melihat krisis yang terjadi di pemerintahan dan daerah.

"Muhammadiyah akan memainkan perannya sebagai pengkritik yang santun seperti dilakukan para pimpinan Muhammadiytah terdahulu, yakni Amien Rais, Syafi’i Ma’arif dan Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini Din Syamsuddin,"katanya.

Politik Kultural

Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan keharusan Muhammadiyah bisa menjalankan konsep politik kulturalnya dan bisa menempati posisi dan jabatan strategis di pemerintahan pusat dan daerah. Namun saat ini belum mampu merebut dan menduduki posisi strategis itu, ungkapnya.

Sebelumnya Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Ihsan Rambes MSi mengatakan, digelarnya dialog nasional bertujuan untuk menyatukan persepsi warga Muhammadiyah dalam menatap agenda politik di tahun 2014.

"Dialog ini diharapkan sebagai momentum strategis bagi warga Muhammadiyah khususnya kader Pemuda Muhammadiyah di lingkungan manapun berada, agar benar-benar mampu mewarnai dan memaikan peran, suara dan kepentingan memajukan Muhammadiyah yang mengedepankan politik amar ma’ruf nahi munkar.kader,"katanya. (rmd)

sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/01/24/31730/muhammadiyah_harus_mampu_merebut_kekuasaan_di_pemerintahan/#.TyJeT4GGvIU

No comments:

Post a Comment

Cara membaca zaman dengan baik dan benar

Pada dasarnya dari dulu dan sampai kapanpun bahwa zaman itu begini begitu saja. Maksudnya selama masih ada matahari terbit di sebelah timur ...

My Blog List