Friday, January 27, 2012

KISAH NABI ADAM A.S.

Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhwatiran Para Malaikat.

Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."

Allah berfirman,menghilangkan kekhuatiran para malaikat itu:
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.

Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain,walaupun diperintah oleh Allah.

Tuhan bertanya kepada Iblis:"Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?"
Iblis menjawab:"Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur."
Karena kesombongan,kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.

Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
"Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.

Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya:"Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:"Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah Allah kepada mereka:"Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.

Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga,ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:"Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"

Berkatalah Adam:"Seorang perempuan."Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya."Siapa namanya?"tanya malaikat lagi."Hawa",jawab Adam."Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?",tanya malaikat lagi.
Adam menjawab:"Untuk mendampingiku,memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah."

Allah berpesan kepada Adam:"Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini."

Iblis Mulai Beraksi.

Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya.Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.

Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka.Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka.Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yang ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal.Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lazat rasanya.Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.

Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yang bermaksud: "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:"Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami karena nescaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."

Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.

Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun berancun itu.

Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu.Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah,hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya.Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya,akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu.Berfirmanlah Allah kepada mereka:"Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yang telah ditentukan."

Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali.Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya.Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.

Kisah Adam dalam Al-Quran.

Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A'raaf ayat 11 sehingga 25


Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.

Bahawasanya hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yang sudah patuh rajin beribadat, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yang walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikurniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu.Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.

Bahawasanya seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat allah dan maghfirah-Nya dpt mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan.Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.

Muhammadiyah Harus Mampu Merebut Kekuasaan di Pemerintahan

Kota - Selasa, 24 Jan 2012 01:26 WIB

Medan, (Analisa) . Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dr H Saleh Partaonan Daulay MAg ,MHum, MA berharap, kader Pemuda Muhamamdiyah harus mampu merebut posisi strategis atau puncak kekuasaan di pemerintahan, politik maupun bidang lainnya.
"Langkah ini sangat strategis dan diperlukan, agar Muhammadiyah benar-benar bisa menjalankan konsep dakwah amar ma’ruf nahi munkar-nya dan memberikan manfaat kepada agama, bangsa dan negara," kata Saleh Partaonan Daulay di Garuda Plaza Hotel Medan, Senin (16/1).

Daulay yang mengungkapkan itu saat menjadi pembicara di acara Dialog Nasional Bersama dengan tema Ormas Islam (Muhammadiyah) menatap 2014: Antara Dakwah Sosial dan Politik Kultural", PW Pemuda Muhammadiyah Sumut mengungkapkan rasa optimisnya Muhammadiyah akan lebih baik untuk mewujudkan pencerahan secara meluas.

Hal ini apabila Muhammadiyah benar-benar melaksanakan dakwah sosial dan politik kulturalnya, kata Daulay.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PW Pemuda Muhamamdiyah Sumut, Ihsan Rambe MSi tersebut dihadiri Ketua DPW PAN Sumut H Syah Affandin, tokoh Muhammadiyah, ratusan peserta dari PD Pemuda Muhammadiyah se Sumut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Aisiyah, Ikatan Pelajar Muhamadiyah, Nasyiatul Aisyiah dan undangan lainnnya.

"Konsep dakwah kultural memang bukan harus mendirikan partai, tapi kader Muhammadiyah yang ada di setiap partai politik tersebut hendaknya mampu mewarnai peran dan kepentingan Muhammadiyah di lembaga dia bernaung,"katanya.

Untuk itu, Saleh Daulay menekankan, perhelatan besar di tahun 2014 yakni Pilpres dan Pemilu Legislatif hendaknya dijadikan momentum yang baik dan berharga bagi warga Muhammadiyah.

Warga Muhammadiyah harus kompak dan bersatu dalam perhelatan di tahun 2014 mendatang. Siapapun yang maju bertarung nantinya harus didukung, dengan tidak melihat dia dari partai mana asalkan terpenting dia warga Muhammadiyah,"imbaunya.

Pada Pilgubsu 2013 mendatang, Muhammadiyah harus sudah mengamati calon-calon yang ada dan dinilai layak untuk didukung.

Doktrin

Politisi nasional Dr Bima Arya mengatakan, sepakat kalau Muhammadiyah secara organisatoris tidak memiliki hubungan dengan partai politik ataupun berafiliasi dengan kepentingan politik manapun. "Walaupun begitu bukan berarti kader Muhammadiyah harus apolitik," tegasnya dan mengatakan warga Muhammadiyah harus tetap mengutamakan doktrin kebaikan, pencerahan, amal saleh, berlomba dalam kebaikan dan tidak terjebak politik praktis.

Sementara Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Prof Dr H Asmuni MA menegaskan, Muhammadiyah saat ini tidak ada berafiliasi atau berhubungan dengan salahsatu partai politik manapun di Indonesia.

Sebab, Muhammadiyah dalam menjalankan konsep dakwah dan politiknya semata-mata hanya mengedepankan dan bertujuan menjadikan masyarakat Indonesia benar-benar menjadi umat Islam sebenarnya yang menjalankan syariat dan ajaran Islam.

"Muhammadiyah saat ini berada pada posisi netral dan tidak berafiliasi dengan salahsatu partai manapun. Tapi Muhammadiyah tidak alergi dengan politik, dan secara moral akan mendukung warganya yang bertarung di salahsatu partai politik,"katanya.

Asmuni menegaskan meski Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan salahsatu partai politik, namun Muhammadiyah tidak akan tinggal diam jika melihat krisis yang terjadi di pemerintahan dan daerah.

"Muhammadiyah akan memainkan perannya sebagai pengkritik yang santun seperti dilakukan para pimpinan Muhammadiytah terdahulu, yakni Amien Rais, Syafi’i Ma’arif dan Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini Din Syamsuddin,"katanya.

Politik Kultural

Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan keharusan Muhammadiyah bisa menjalankan konsep politik kulturalnya dan bisa menempati posisi dan jabatan strategis di pemerintahan pusat dan daerah. Namun saat ini belum mampu merebut dan menduduki posisi strategis itu, ungkapnya.

Sebelumnya Ketua PW Muhammadiyah Sumut, Ihsan Rambes MSi mengatakan, digelarnya dialog nasional bertujuan untuk menyatukan persepsi warga Muhammadiyah dalam menatap agenda politik di tahun 2014.

"Dialog ini diharapkan sebagai momentum strategis bagi warga Muhammadiyah khususnya kader Pemuda Muhammadiyah di lingkungan manapun berada, agar benar-benar mampu mewarnai dan memaikan peran, suara dan kepentingan memajukan Muhammadiyah yang mengedepankan politik amar ma’ruf nahi munkar.kader,"katanya. (rmd)

sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/01/24/31730/muhammadiyah_harus_mampu_merebut_kekuasaan_di_pemerintahan/#.TyJeT4GGvIU

Friday, January 20, 2012

Bagaimana aqidah seorang muslim (beragama islam) yang sebenar-benarnya?

Bismillaahirrahmaanirrahim

Allah berfirman :
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S.5:3)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S.2:208)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S.24:21)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Q.S.3:103)

Apa itu agama?
ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yg berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/agama)

Apa itu aqidah?
kepercayaan dasar; keyakinan pokok (http://kamusbahasaindonesia.org/akidah)

Apa itu islam?
agama yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman pd kitab suci Alquran yg diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt. (http://kamusbahasaindonesia.org/islam)

Pembahasan :
Setiap manusia butuh agama. Dengan beragama maka manusia itu akan teratur/tertata hidupnya, yaitu hidupnya selama di dunia. Manusia yang beragama pasti beraqidah, yaitu memiliki kepercayaan dan keyakinan yang pokok/dasar.

Manusia yang baik dan benar pasti memilih agama Islam. Mengapa? Karena Islam adalah agama yg diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman padda kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.

Tetapi mengapa kebanyakan manusia tidak memilih Islam sebagai agamanya?
Firman Allah :
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab (Yahudi dan Nasrani) kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. Ali Imran : 19)

Dan siapa yang mencari selain Islam sebagai dien (sistem hidup), maka tidak akan diterima darinya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi (QS. Ali Imran : 85)

Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam." Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Q.S.3:20)

Kata kuncinya mengapa kebanyakan manusia tidak memilih islam sebagai agamanya (pedoman hidupnya) adalah menolak kebenaran Islam sebagai agama yang sebenar-benanya dikarenakan kedengkian, mengingkari dan tidak adanya petunjuk yang diberikan Allah kepadanya.

Kesimpulan :
1. Agama Islam adalah agama yang sebenar-benarnya dari Allah dan disampaikan oleh para rasulNya (penyampai dan pemberi contoh tauladan)
2. Orang Islam yang sebenar-benarnya adalah orang beriman yang bertaqwa (takut kepada Allah dengan cara mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya)dan tidak mengikuti langkah-langkah syaithan (lalai, dengki, ingkar (kafir/kufur)
3. Orang Islam dinilai bukan dari simbol dan pakaiannya saja tetapi aqidah dan akhlaknya dan mendapat predikat taqwa.

Maka orang Islam jangan terjebak terhadap golongan-golongan yang mengatas-namakan Islam tetapi cara dan gerakannya justru bertentangan dengan apa yang sudah ditetapkan Allah dan ketauladanan para Nabi dan RasulNya.

Bacalah Al-Quràn dengan artinya, kemudian pahami makna-makna pada setiap ayatnya melalui tafsir para ahli tafsir yang masyhur. Amalkan jika perintahNya dan jauhi laranganNya

Bacalah Hadist-hadist shohih dengan artinya, kemudian pahami makna-makna pada setiap hadist melalui tafsir para ahli hadist yang masyhur. Amalkan maksud ucapan dan perbuatan serta diamnya Nabi saw. Jika hari ini ada perkara ibadah yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi maka tinggalkanlah. tetapi kalau perkara muamalah yang tidak ada dengan sunnah nabi tetapi membawa kemaslahatan ummat dan tidak mengandung Tahayul, Bidàh dan Khurafat maka dibolehkan.

Aqidah Islam yang sebenar-benarnya adalah bertaqwa kepada Allah dan beramal sholeh (ibadah dan muamalah)

Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah datangnya dari daya syaitan

Berlombal-lombalah dalam kebajikan dan taqwa.....

Wednesday, January 11, 2012

DAKWAH KULTURAL: DAKWAH PEMBEBASAN

Mengapa dakwah Muhammadiyah yang dilakukan pada periode awal, selain mendapat hadangan dan tantangan juga mendapat sambutan yang luar biasa di berbagai daerah? Mereka mereka yang kemudian menjadi aktivis persyarikatan ini seperti sudah menunggu-nunggu lahirnya Muhammadiyah? Jawabnya sederhana. Dakwah kultural yang dipelopori KHA Dahlan bersama para sahabatnya itu memiliki makna sebagai dakwah pembebasan. Dakwah kultural yang merupakan penerapan dari teologi kritis dengan Tauhid murni sebagai intinya menyentuh dua wilayah pembebasan sekaligus.

Pertama, pembebasan pada wilayah spiritual. Sebagaimana diketahui, pada zaman itu secara spiritual masyarakat Jawa dan masyarakat Muslim di seluruh Nusantara terkungkung atau malahan terjajah oleh berbagai paham keagamaan yang campur aduk tidak keruan. Secara spiritual mereka menjadi lemah, karena jiwa mereka begitu dipengaruhi oleh berbagai takhayul, khurafat, praktik bid’ah dan praktik adat serta tradisi yang kaku. Mereka tenggelam dalam lautan upacara yang menghabiskan harta, waktu dan perhatian. Hidup mereka diatur dan dikendalikan oleh berbagai siklus upacara yang menyebabkan mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan konsolidasi spiritual dan mobilisasi dana, sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki dan memajukan hidup. Sebab rute kehidupan mereka telah ditetapkan oleh warisan budaya di masa silam, yang kebanyakan sudah tidak cocok lagi dengan zaman ketika mereka hidup. Mereka harus melewati rute kehidupan yang rutin itu dari hari ke hari, sementara kekuatan kolonial asing yang berkomplot dengan kekuatan dominan lokal dapat enak-enak menyedot sumberdaya ekonomi, sumberdaya budaya, sumberdaya insani dan sumberdaya politik mereka sehingga makin lama makin lemah.

Boleh dikata, manusia dan masyarakat Muslim di seluruh Nusantara masih berada dalam era kegelapan spiritual. Kehadiran Muhammadiyah, merupakan kekuatan dan gerakan yang membebaskan mereka dari kegelapan spiritiual menuju ke zaman yang terang dan cerah secara spiritual. Tuhan menjadi lebih mudah untuk didekati, tanpa harus melewati berlapis-lapis wasilah. Praktik beragama menjadi lebih ringan, praktis dan lebih sederhana dan mudah dilakukan.

Kedua, pembebasan pada wilayah sosial. Pada zaman itu, secara sosial manusia dan masyarakat di seluruh Nusantara cenderung terbelenggu dan terjajah oleh kebodohan, kemiskinan dan hirarkhi sosial yang rumit yang dioperasikan lewat berbagai mitos yang memang dipelihara untuk kepentingan kelompok penguasa.. Tingkat pendidikan yang rendah, terjadinya salah faham terhadap makna pendidikan agama, sehingga muncul polarisasi pendidikan ilmu umum dan ilmu agama, terbatasnya akses masyarakat kepada lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan kepada pusat-pusat penelitian dan pengembangan ilmu menyebabkan kebodohan merupakan gejala yang merata.

Kemiskinan juga menyeruak dimana-mana. Karena industrialisasi gula, perkebunan dan pertanian hanya menempatkan masyarakat sebagai aktor ekonomi pinggiran. Sementara itu distribusi barang, sektor perdagangan didominasi oleh orang lain. Hanya pada sentra industri kerajinan dan perdagangan yang terbatas saja yang dikuasai oleh masyarakat. Dana dari keuntungan usaha itu justru mengalir ke pundit-pundi penjajah dan pedagan asing.Dalam kondisi yang demikian, mobilitas sosial menjadi sangat terhambat karena kendala hierarkhi yang dioperasikan lewat mitos betul-betul membelenggu. Dtiambah lagi dengan rendahnya kesehatan karena minimnya fasilitas kesehatan untuk masyarakat.

Ketika Muhammadiyah lahir, melakukan pembebasan masyarakat dari penjara kebodohan, kemiskinan dan dari hierarkhi sosial yang menghambat mobilitas, maka langsung mendapat sambutan di mana-mana. Waktu itu, munculnya Muhammadiyah betul-betul merupakan simbol dari munculnya zaman baru yang cerah yang membebaskan masyatakat dari kegelapan sosial.

Dalam ceramahnya pada Siang Tanwir Muhammadiyah di Denpasar akhir Januari lalu Prod Dr H Simuh mengambarkan bagaimana gelapnya kehidupan keagamaan masyarakat Muslim kita karena terbelenggu oleh sufisme yang tidak rasional. Maka perjuangan Muhammadiyah mengembalikan Islam sebagai agama rasional menjadi sangat penting karena dapat menjawab kebutuhan zaman. Islam yang murni dan rasional dapat menjadi tesa yang jitu untuk membangkitkan umat Islam dari keterpurukannya.

Sedang sosiolog Prof Dr Sunyoto Usman dalam kesempatan yang sama menggambarkan dinamika relasi atau pasang surut hubungan antara kelompok abangan dan santri dalam konteks dakwah. Karena peristiwa politik, Pemilu 1955, hubungan antara abangan dan santri pernah memburuk. Tetapi ketka negara melakukan penyeragaman ideology dan menekan kekuatan politik santri maka hubungan antara kelompok agama dan santri membaik. Dimulai dari tahun 1965, ketika muncul huru-hara politik, dimana kelompok abangan berbondong-bondong menjadi santri, Dalam proses selanjutnya, tanpa gangguan kepentingan politik terjadi integrasi sehingga polarisasi abangan-santti tidak menjadi relevan lagi.

Masalahnya, menurut Sunyoto, meskipun banyak komunitas abangan menjadi santri, namun bukan berarti bahwa nilai-nilai keislaman dapat terartikulasi dengan baik. Ajaran islam yang banyak dipelajadi masih lebih banyak terkait dengan ibadah kecil (mahdloh), belum terkait dengan kehidupan sosial nyata. Hal ini antara lain diperlihatkan bahwa meskipun pengajian marak di mana-mana, simbol-simbol keislaman terartikulasi, namun kesenjangan sosial dalam masyarakat kita masih sangat dalam. Organisasi keagamaan ketika itu ternyata juga tidak bisa berbuat banyak, malah sebagian ulama terkooptasi..

Hasil penelitian yang dia lakukan di beberapa desa santri di Jawa Timur memperlihatlkan bahwa peran elit agama sangat marginal dalam proses pengambilan keputusan public dan tersisih oleh peran elit birokrasi. Kepemimpinan para elit agama pada saat itu menjadi symbolic leader, artinya kendatipun tetap banyak pengaruh namun kuran diperhitungkan keberadaannya oleh elit lain. Sebagian pengamat mengatakan bahwa ajaran yang berkembang pada saat itu masih Islam of the text, belum sampai pada Islam of the context. Arah kehidupan sosial masih tergantung pada kekuasaan dan kemauan politik pemerintah, dan kemauan organisasi keagamaan untuk menempatkan Islam sebagai referensi kehidupan sosial, ekonomi dan politik mengalami banyak hambatan. Jadi keharmonisan hubungan komunitas abangan dan santri itu sebenarnya dalm bingkai aktivitas keagamaan yang bersifat non-politik. Kegairahan agama ketika itu tampil yang oleh Donald Emerson diseut ‘Islam Kultural’ dalam bentuk kesemarakan dakwah, meningkatnya publikasi buku dan majalah keislaman, serta kesungguhan untuk menampilkan simbol keislaman lewat pakaian dan sebagainya.

Pada Pemilu 1999, pasca kejatuhan Orde Baru, muncul situasi yang mirip dengan tahun 1955. Era multi partai sebagaimana akan diulang pada Pemilu 2004..Pertanyaannya kemudian adalah apakah suasana politik semacam ini akan berpengaruh terhadap hubungan antara komunitas sanrri dan abangan? Ini sangat ditentukan oleh kedewasaan berpikir para elit politik sendiri, apakah mereka kembali ke politik aliran atau tidak. Jika politik aliran kembali dianut maka hubungan yang harmonis antara santri dan abangan akan terganggu.. Selain itu hubungan antara komunitas santri dan abangan juga ditentukan oleh bagaimana organisasi keagamaan mengambil peran dalam percatruan politik. Kalau mereka masih sabagi motor peggerak utama mobilisasi massa untuk menukung partai tertentu maka akan diajuhi oleh komunitas abangan, dan ini berarti kegiatan dakwah hanya aka menyentuh kalangan terbatas. Kalau organisasi kegamaan menjauhi poran sebagai motor mobilisasi massa maka kepentingan politik komunitas abangan tidak terganggu, mereka tidak mengalami hambatan mental untuk belajar agama baik kepada Muhammadiyah atau NU.

GBPH H Joyokusumo sebagai kerabat Kraton, dalam Sidang Tanwir tersebut menyampaikan makalah dengan judul Pengamalam Islam dalam Kehidupan Kasultanan Ngayojakarta hadiningrat. Sebagai kasultanan Islam tentu saja pihak Kraton selalu berupaya mengamalka nilai dan ajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Kelahiran Muhammadiyahdi kampung Kauman Yogyakarta merupakan gerakan pembaharuan metode pengalaman Islam dan pemurnian Islam, yang disosialisasikan oleh KHA Dahlan tak dapat dipisahkan dari perjalanan kehidupan keagamaan Kraton dan pergeakan bangsa. Kasultanan Ngajojakarta Hadiningrat yang dilahirkan sebagai suatu negeri Islam, tumbuh dan berkembang selaras dengan tuntutan perkembangan kehidupan masyarakat, meneguhkan posisinya sebagai lemabaga budaya Islami yang harus dikelola secara modern agar tidak ketinggalan zaman dan senantiasa mampu memberikan sumbangan yang terbaik bagi masyarakat.

Pasca Perang Diponegoro, Belanda banyak melakukan tekanan kepada kraton, Termasuk membatasi kegiatan amaliah Islam, khutbah Jum’at Kliwonan, dan pelarangan bagi Sultan dan keluarganya untuk beribadah haji. Selain itu untuk mendongkrak kegiatan Kristenisasi, pihak Belanda minta Sultan agar memberikan tanahnya untuk dibangung gereja, rumah sakit dan benteng. Ketika Muhammadiyah berdiri Sultan melihat sebagai peluang untuk melawan tekanan Belanda itu, maka kegiatan persyarikatan ini diijinkan.

Begitulah, dengan pengintegrasian kegiatan dakwah lewat struktur atas, bersama Kraton, maupun lewat strutkur bawah, bersama masyarakat, Muhammadiyah yang bukan partai politik ini diharapkan mampu meningkatkan dakwah kulturalnya. Yaitu dakwah yang membebaskan masyarakat dan umat dari berbagai belenggu dan penjara sosial yang selama ini membatasinya. (Bahan dan tulisan: tof)

Sumber: SM-02-2005

Monday, January 9, 2012

Sikap mukmin dalam menyikapi perbedaan

Sampai saat ini, penulis memperhatikan begitu banyaknya perbedaan di bumi Allah ini. Mulai dari bangsa, suku, dan sebagainya. Sampai-sampai dalam Islam saja ada juga berbeda pemahaman dalam Islam. Sebut saja Wahabi, Salafi, ASWAJA, Tasawuf, dan sebagainya.

Mengenai perbedaan pemahaman dalam Islam, awalnya penulis risih dan seakan-akan terombang-ambing. Mengapa ada golongan-golongan di dalam Islam? Golongan mana yang benar? Apakah dengan memilih satu golongan akan selamat? Dan apa efeknya apabila tidak memilih satu golongan?

Tetapi hari ini saya dapat memaklumi golongan-golongan itu, hanya saja penulis pritahin terhadap pengikut (oknum) yang mengaku pada masing-masing golongan saling mengklim dan saling mencela, menghina bahkan sudah mengarah kepada permusuhan padahal mereka itu sama-sama Islam, satu tuhan (Allah) dan satu Nabi saw. Barangkali kalau beda bangsa, suku dan berkaitan dengan perbedaan umum bisa saja dimaklumi.

Mari kita lihat Ayat-ayat Allah dan Hadist-hadist Nabi saw yang berkenaan dengan masalah tersebut. Insya Allah memberikan pencerahan bagi saya sendiri terutama.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S.49:13)

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S.2:208)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman[1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S.49:11)

[1409]. Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.

[1410]. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S.3:102-103)

Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu’awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: “Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan dan sesungguhnya ummat ini akan berpecah belah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, (adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah.”

Dari ayat-ayat Allah dan satu hadist, maka kita dapat mengambil beberapa hikmah (kata kunci) dalam memahami maksud ayat dan hadist tersebut agar kiranya memberikan gambaran ideal sikap mukmin dalam menyikapi perbedaan-perbedaan, terutama perbedaan pemahaman Islam :

1. Seluruh manusia dari bangsa, suku, agama apapun, Allah memerintahkan agar saling mengenal.

Mengenal yang dimaksud Allah adalah : Mengetahui, memahami dan menghargai tanpa ada paksaaan dan diskriminasi. Masing-masing bangsa dan suku memiliki kelebihan dan kekurangan. Sedangkan agama, jelas yang paling benar dan diakui Allah adalah Islam. Namun orang Islam tidak serta merta merendahkan dan semena-mena terhadap orang non Islam. Orang Islam dengan non Islam boleh berbeda agama (aqidah/keyakinan) tetapi dalam hubungan sesama manusia (hablum minnaas/sosial) adalah saling menghormati dalam keyakinan masing-masing (lakum diinukum waliyadiin). Jika mengajak mereka masuk Islam, sedangkan mereka tidak mau maka tidak dibenarkan pemaksaan. Begitu juga sebaliknya. Hal ini telah dijelaskan Allah di dalam ayatnya yang artinya "Tidak ada paksaan dalam memasuki agama Islam"

2. Allah terhadap seluruh manusia yang dianggapNya adalah manusia yang bertaqwa kepadaNya. Untuk meraih ketaqwaan, tentunya beriman kepada Allah dan hari akhir kemudian menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya maka diapun telah memasuki Agama Allah secara keseluruhan (total). Untuk menjaga nilai ketaqwaan itu salah satunya adalah harus mampu mengenal dan memahami perbedaan yang diciptakan Allah termasuk perbedaan agama dan keyakinan.

3. Allah memerintahkan kepada orang beriman (islam) agar masuk Islam secara total. Arti total (kaffah) tidak setengah-setengah dan dapat diartikan sebenar-benarnya Islam seperti yang agamanya para Nabi dan rasulNya. Untuk menjaga ketotalan (kaffah) itu, Allah melarang mengikuti langkah-langkah syaithan. Syaithan tujuannya hanyalah menyesatkan manusia. Maka langkah-langkah yang dimaksudkan Allah dapat diartikan sifat dan tipu daya syaithan.

4. Allah melarang terhadap sesama orang beriman (orang Islam) saling merendahkan, mencela memberikan gelar. Ini biasanya terjadi dalam pergaulan sehari-hari, terlebih-lebih ketika menghadapi perbedaan dalam memahami agama (Islam).

5. Allah memerintahkan kepada orang beriman (islam) agar bertaqwa dengan sebenar-benarnya (tidak munafik). Artinya Jalankan perintah-perintahNya (ibadah dan bermuamalah) dan tinggalkan seluruh larangannya (syirik, durhaka, ingkar). Dan Allah mengingatkan agar mati dalam keadaan Islam. Itu artinya tiada jaminan bagi setiap mukmin pada saat menjelang kematiannya masih beragama Islam kecuali iman dan amal sholehnya selama ia hidup yang akan menyelamatkannya.

6. Allah memerintahkan berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan melarang berpecah belah. Berpecah belah maksudnya adalah bermusuhan. Apapun golongan, partai, kelompok, suku, bangsa sekalipun tidak dibenarkan menyebarkan permusuhan dan kebencian yang menyulut kepada perpecahan bahkan peperangan.

7. Nabi saw pernah berkata dalam suatu riwayat bahwa ada satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah.” Banyak yang keliru memahami hadits ini. Bahkan ada yang mengklaim bahwa golongannya yang paling benar dan memakai embel-embel Wal-Jamàah, tetapi dalam realitanya justru menunjukkan kebencian dan permusuhan terhadap golongan yang lain. Ini sama saja yang dikatakan Nabi saw akan masuk neraka juga.

Tetapi jika dikaitkan antara hadits Nabi saw dengan ayat Allah di dalam surah Ali Imran : 103 maka kata kuncinya adalah apapun golongannya (Islam) hendaknya jangan berpecah belah, karena masing-masing golongan itu pasti tujuan keyakinan dan gerakannya semata-mata mencari ridho Allah tetapi dengan cara yang agak "berbeda".

Maka penulis berusaha dengan sungguhn-sungguh (ijtihad) mengambil kesimpulan dari beberapa poin pengajaran tersebut :

1. Sikap mukmin dalam menyikapi perbedaan : taàruf (saling mengenal, memahami, dan mengormati), taqwa dan islam sebenar-benarnya, dan persatuan (al jamaàh : Seluruh golongan bersatu).

2. Saling memahami dan menghormati bukanlah diartikan apa yang terjadi pada setiap golongan (baca : ada indikasi melakukan bidàh, khurafat dan tahayul) dibiarkan dan didukung. Kewajiban untuk meluruskan tidaklah behenti tetapi sampaikan dan laksanakan dengan cara yang ma`ruf seperti yang diperintahkan Allah di dalam surah Ali Imran yang artinya :

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung." (Q.S.3:104)

3. Setiap golongan berhak untuk benar dan menjadi yang terbaik di mata Allah. Tetapi yang harus diingat oleh setiap golongan (terutama Islam) seperti kata nabi saw al-jamaàh yang mengandung pengertian tidak memecah belah, mengutamakan silaturrahim, jika berbeda dan ada indikasi menyalahkan maka kiranya yang disalahkan (diluruskan) dapat memaklumi tujuan saudaranya itu dan yang menyalahkan (meluruskan) hendaknya menggunakan cara yang arif dan bijaksana seperti firman Allah swt yang artinya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S.16:125)

[845]. Hikmah: ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil

Semoga Allah menunjukkan jalan yang lurus kepada kita semua, yaitu jalan orang-orang yang telah diberi nikmat (anugerah, hidayah, rahmat) Allah dan bukan jalan dimurkainya dan yang sesat.

Wednesday, January 4, 2012

PWPM Sumut menyelenggarakan Pelatihan Melati Dewasa I

Medan, 05 Januari 2012

Pada hari jumàt tanggal 23 Desember 2011 yang lalu, PWPM (Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah) Sumatera Utara mengadakan Pelatihan Melati Dewasa I di LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Provinsi Sumatera Utara dengan tema "Meneguhkan Eksistensi Gerakan Kader Untuk Penguatan Kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara".

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PWPM Sumut Ihsan Rambe. Dan dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan selama 3 Hari 2 Malam di LPMP Sumut (23-25 Desember 2011).

Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sekitar 62 Orang terdiri dari beberapa utusan PDPM (Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah) Wilayah Sumatera Utara. Diantaranya PDPM Kota Medan, Batubara, Tapteng, Tapsel dan beberapa Daerah lainnya.

Menurut pantauan kami selama kegiatan berlangsung, kegiatan diisi dengan seminar-seminar kader kemuhammadiyahan, outbond, dan games menarik. Disana ada penanaman kebersamaan, tanggung jawab, keakraban yang tumbuh dengan kesadaran masing-masing peserta (baca: Mujahid).

Akhirnya dipenghujung kegiatan, peserta (baca:Mujahid) memberikan komitmen bahwa seorang kader harus merealisasikan sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amal usaha Muhammadiyah. Dan jati diri sebagai kader Muhammadiyah benar-benar menjadi contoh tauladan di tengah-tengah kehidupan masyarakat banyak serta ada keteguhan hati Kader menguatkan Kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara dengan bermodalkan kebersamaan dan tanggung jawab (kelektif Kolegial).

Kegiatan ditutup secara resmi oleh Wakil Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Muhammad Ziyad dan Pantia pelaksana mengumumkan kelulusan peserta dan peserta 10 besar yang nantinya akan melanjutkan ke Pelatihan Paripurna yang akan diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.

Teguhkan eksistensi gerakan kadermu wahai mujahid untuk mewujudkan cita-cita Muhammadiyah. Fastabiqul Khairat.

Beberapa foto-foto Kegiatan :
Abanda Muhammad Ziyad memberikan tausiyah
Para Mujahid serius mendengarkan tausiyah


Ayahanda Bahril Datuk memberikan materi
Para Mujahid serius tapi santai menyimak materi yang disampaikan
Para Mujahid menyatakan komitmen
Kebersamaan ini janganlah cepat berlalu

Ucapan terima kasih kepada abangda Soer kanie (PWPM SU) atas foto-fotonya

AMM Cabang Pasar Merah membentuk sekaligus Muscab Ortom-ortom Muhammadiyah

Ahad, 4 Desember 2011 di Medan

Saat Muscab Ortom

Dengan semangat "Meluruskan niat mewujudkan cita-cita Muhammadiyah" AMM Cabang Pasar Merah membentuk dan mengadakan Muscab Ortom-ortom Muhammadiyah pada ahad pagi tanggal 4 Desember 2011 di kompleks SD Muhammadiyah Jl. Gedung Arca Gg. Persatuan No. 4 Medan.

Berbekal semangat itu, kegiatan dimulai regeistrasi peserta muscab. Kemudian tepat pukul 08.00 WIB acara dipandu oleh Fahmi Sulaiman. Selanjutnya pembacaan ayat suci Al-Quràn oleh Andi saputra.
Ketua Panitia Abanda Ahmad Yasir, S.Sos. menyampaikan Laporan Kegiatan
Mas Maulana Malik Muttaqin, MA saat memberikan kata sambutan
Kemudian dilanjutkan Laporan Panitia yang disampaikan Ahmad Yasir, S.Sos. Dan Kata - kata sambutan dari ketua Umum PDPM Kota Medan Maulana Malik Muttaqin, MA dan dibuka secara resmi kegiatan pembentukan dan muscab ortom-ortom Muhammadiyah se-cabang Pasar Merah oleh Ayahanda PCM Pasar Merah Drs.HM. Eli Sarumaha, MM.
Tampak hadir Sekretaris Umum PDPM Kota Medan Abanda Munawar AlFansuri mendampingi Ketum PDPM dan Ayanda PCM Pasar Merah Drs. HM Eli Sarumaha, MM


Tampak yang hadir pada acara hari itu, Munawar AlFansuri (Bendahara Umum PDPM Kota Medan), Edi Saputra (Sekretaris Umum PDPM Kota Medan), dan beberapa Pimpinan Harian PDPM Kota Medan. Dari unsur PCM Pasar Merah, tampak hadir beberapa pimpinan harian PCM Pasar Merah diantaranya Muhammad Hidayat (Sekretaris Umum PCM Pasar Merah) dan pimpinan harian PCM dan PRtM lainnya.

Pelaksanaan pembentukan dan muscab berjalan sukses
Setelah pelaksanaan acara pembukaan, maka kegiatan dilanjutkan dengan acara pembentukan dan muscab. Masing-masing ortom mengambil lokasi musyawarah dan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan harapan.

Setelah melalui persidangan-persidangan dan pemilihan ketua dan anggota formatur, maka muscab hari itu menghasilkan :
1. Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Cabang Pasar Merah resmi dibentuk dan melalui musyawarah terpilih ketua formatur (Ahmad Yasir) dan 11 Anggota Formatur

2. Tapak Suci Putera Muhammadiyah Cabang Pasar Merah resmi dibentuk dan melalui musyawarah terpilih  ketua formatur (Supriadi, S.Ag) dan 8 Anggota formatur

3. Pemuda Muhammadiyah Cabang Pasar Merah diterima LPJ untuk periode sebelumnya dan melalui musyawarah terpilih ketua formatur (Mhd. Fauzi, SPdI) dan 8 Anggota formatur

4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Cabang Pasar Merah resmi dibentuk dan melalui musyawarah terpilih ketua formatur (Aidil Saputra) dan 12 Anggota formatur.

Semoga dengan telah terbentuknya dan terpilihnya ketua dan anggota formatur masing-masing ortom yang telah diamanahkan oleh peserta muscab, maka apa yang telah dicanangkan yaitu Meluruskan niat mewujudkan cita-cita Muhammadiyah bukanlah sekadar tema yang ditulis. Dan hendaknya membawa pencerahan bagi cabang pasar merah khususnya dalam mempelopori, melanjutkan, dan menyempurnakan amal usaha Muhammadiyah.

Lanjutkan saudaraku, tugas-tugas menantimu di depan sana.....

Foto-foto kegiatan lainnya :


Kepada seksi dokumentasi ditunggu foto lainnya....

Tuesday, January 3, 2012

Haedar Nashir : Tiga Hal yang Dilahirkan dari Iman

Selasa, 03-01-2012


Ketua PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, mengatakan iman seharusnya bisa menjaga dan mengontrol diri kita dan melahirkan amal soleh. Iman akan menjaga dan mendorong perilaku soleh. Orang beriman, katanya, akan melahirkan tiga hal. Pertama, orang beriman akan terjaga dan terawasi (muroqobah). “Inilah substansi keimanan, di mana tanpa perhatian orang lain pun kita percaya bahwa ada diri yang harus mengontrol sendiri perilaku-perilaku kita,” kata Headar.

Kedua, iman akan melahirkan muhasabah, yakni sikap instropeksi diri. Setiap kita melakukan ihtisab, berfikir cermat untuk selalu memperbaiki diri dari amalan-amalan yang tidak terpuji dan membangun kebaikan di kemudian hari. Ketiga, menurut, Haedar, iman melahirkan mujahadah. Seseorang yang memiliki iman kuat akan mengejewantahkannya dalam bentuk perilaku amal soleh, bersungguh-sungguh untuk kebaikan, bekerja keras. Iman tanpa kerja keras untuk kebaikan belum sempurna. “Janganlah kita berbuat sedikit tetapi merasa telah berbuat banyak,” pesannya.

Sebelum Haedar, pengajian juga diisi oleh Prof. Dr. Zamroni. Pengurus PP Muhammadiyah ini mengingatkan tantangan besar yang dihadapi Muhammadiyah. Ada tiga problematika yang pelik yang coba dijawab Muhammadiyah selama ini. Yakni, persoalan kebodohan, kesengsaraan dan kemiskinan, serta pertikaian.

Muhammadiyah, kata Zamroni, sejak awal menghadapi kebodohan itu dengan berperan dalam bidang pendidikan. Muhammadiyah sangat concern dengan kualitas pendidikan dan ikut andil dalam kebijakan dalam skala nasional. Misalnya, ketika reformasi pendidikan yang mengarahkan pendidikan yang demokratis, Mendiknas yang putra Muhammadiyah, Prof. Dr. Yahya A Muhaimin, melakukan reformasi itu dengan baik. Demikian pula, ketika Mendiknas Prof. HA Malik Fadjar, gagasan broard based education untuk memperluas akses pendidikan sangat dirasakan pengaruhnya bagi system pendidikan nasional. “Saat ini, manejemen pendidikan kita lemah, substansinya juga lemah. Orang sekarang bukan mencari ilmu tetapi mencari ijazah,” kritik Zamroni.

Problem keterbelakangan dan kemiskinan juga menjadi perhatian serius Muhammadiyah. Dengan mendirikan amal usaha sosial, rumah sakit, panti asuhan, pemberdayaan ekonomi, Muhammadiyah telah melakukan upaya memerangi kesengsaraan itu. Sementara, di sisi lain saat ini pembangunan mal dan pusat bisnis tumbuh terus, tetapi pemerataannya sangat memprihatinkan. “Yang kaya tetap semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin,” tukas Zamroni lagi.

Zamroni juga memprihatinkan konflik horizontal yang terus terjadi akhir-akhir ini. Bangsa kita seperti mudah sekali tersulut emosi dan selalu mengedepankan pertikaian daripada cinta kasih atau kebijaksanaan. Muhammadiyah diminta menjadi perekat umat, mengutamakan silaturahim dan memperkuat persatuan bangsa.

Rektor Muhadjir Effendy menyatakan pengajian ini menandai penutupan tahun 2011 dan menyambut tahun 2012. Dia meminta agar penguatan keimanan dan etos bekerja keras terus dipupuk oleh karyawan dan dosen UMM. Tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini.

Rektor juga mengumumkan tunjangan "tahun baru" bagi karyawan dan dosen yang akan cair dalam waktu dekat. Sebagaimana tahun lalu, tunjangan ini merupakan "gaji ke-15", karena tradisi UMM juga membagikan gaji ke-13 pada pertengahan tahun dan "gaji ke-14" sebagai THR bulan Syawal. "Hitung-hitung untuk tambahan liburan tahun baru dan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan UMM dan kerja keras kita selama ini," ujar rektor disambut tepuk tangan.

sumber : http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-701-detail-haedar-nashir--tiga-hal-yang-dilahirkan-dari-iman.html

"Sang Pencerah" sebuah tontonan wajib (bagi yang ingin mencari pencerahan) yang menjadi tuntunan dalam memahami perbedaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Sang Pencerah adalah film drama tahun 2010 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo berdasarkan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan, Ihsan Idol sebagai Ahmad Dahlan Muda, dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan.

Film ini menjadikan sejarah sebagai pelajaran pada masa kini tentang toleransi, koeksistensi (bekerjasama dengan yang berbeda keyakinan), kekerasan berbalut agama, dan semangat perubahan yang kurang. Sang Pencerah mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui publik. Selain mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah, lelaki tegas pendirian itu juga dimunculkan sebagai pembaharu Islam di Indonesia. Ia memperkenalkan wajah Islam yang modern, terbuka, serta rasional. Versi novel kisah ini ditulis oleh wartawan-sastrawan Akmal Nasery Basral, dan mendapat predikat Fiksi Terbaik Islamic Book Fair Award 2011.

Sinopsis
Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Muhammad Ihsan Tarore) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat, Syirik dan Bid'ah.

Dengan sebuah kompas, dia menunjukkan arah kiblat di Masjid Besar Kauman yang selama ini diyakini ke barat ternyata bukan menghadap ke Ka'bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Usul itu kontan membuat para kiai, termasuk penghulu Masjid Agung Kauman, Kyai Penghulu Cholil Kamaludiningrat (Slamet Rahardjo), meradang. Ahmad Dahlan, anak muda yang lima tahun menimba ilmu di Kota Mekah, dianggap membangkang aturan yang sudah berjalan selama berabad-abad lampau.

Walaupun usul perubahan arah kiblat ini ditolak, melalui suraunya Ahmad Dahlan (Lukman Sardi) mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah. Ahmad Dahlan dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut dan merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.

Bukan sekali ini Ahmad Dahlan membuat para kyai naik darah. Dalam khotbah pertamanya sebagai khatib, dia menyindir kebiasaan penduduk di kampungnya, Kampung Kauman, Yogyakarta. "Dalam berdoa itu cuma ikhlas dan sabar yang dibutuhkan, tak perlu kiai, ketip, apalagi sesajen," katanya. Walhasil, Dahlan dimusuhi.

Langgar kidul di samping rumahnya, tempat dia salat berjemaah dan mengajar mengaji, bahkan sempat hancur diamuk massa lantaran dianggap menyebarkan aliran sesat.

Dahlan, yang piawai bermain biola, dianggap kontroversial. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda, serta mengajar agama Islam di Kweekschool atau sekolah para bangsawan di Jetis, Yogyakarta.

Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan priyayi Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut. Dengan ditemani isteri tercinta, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca) dan lima murid murid setianya : Sudja (Giring Ganesha), Sangidu (Ricky Perdana), Fahrudin (Mario Irwinsyah), Hisyam (Dennis Adhiswara) dan Dirjo (Abdurrahman Arif), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.

Pemeran
Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan
Zaskia Adya Mecca sebagai Siti Walidah
Slamet Rahardjo sebagai Kyai Penghulu Kamaludiningrat
Giring Ganesha sebagai Sudja
Ihsan Taroreh sebagai Darwis muda

Produksi
Sebagai sutradara, Hanung juga dituntut untuk menghidupkan atmosfer dan lanskap Yogyakarta pada akhir 1800-an. Selain dilakukan di Yogyakarta, syuting digelar di Musium Kereta Api Ambarawa dan kompleks Kebun Raya Bogor yang disulap menjadi Jalan Malioboro lengkap dengan Tugu Yogyakarta pada zaman itu. Hanung juga mengembalikan dan mereka ulang bangunan Masjid Besar Kauman, Kota Gede, Bintaran, dan wilayah keraton seratus tahun silam dengan bangunan set lokasi serealistis mungkin. Di beberapa adegan, misalnya saat Dahlan beribadah haji, Hanung juga menggunakan potongan film dokumenter lama koleksi Perpustakaan Nasional.

Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan film ini lumayan besar, sekitar Rp 12 miliar. Selain itu, biaya besar dibutuhkan untuk kostum pemain. Misalnya, pakaian batik yang dikenakan pemain mesti sesuai dengan batik pada 1900. Jarik atau kain panjang sengaja didesain khusus untuk film Sang Pencerah sesuai dengan motif yang memang dikenal pada 1900-an; termasuk perlengkapan sorban yang sengaja dibuat sendiri untuk keperluan syuting.

Bagi yang berminat memiliki film ini, silahkan kunjungi disini

Pelantikan PD Muhammadiyah Medan dan Temu Kader Dukung Kader Jadi Gubsu

Diterbitkan pada 28 December, 2011 dalam rubrik Medan Society


Prosesi pemilihan Gubernur Sumut periode 2013-2018 akan berlangsung dua tahun lagi. Menjelang suksesi pimpinan Pemprovsu, keluarga besar Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Medan menaruh perhatian serius.

PELANTIKAN pengurus PD Pemuda Muhammadiyah Medan periode amaliyah 2010-2014 di Hotel Madani Medan, Sabtu (17/12) menjadi momentum penting menyatukan tekad menghadapi Pilgubsu mendatang.

Pengurus PD Pemuda Muhamadiyah Medan Maulana Malik Muttaqin SAg MA ini dilantik Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut Ihsan Rambe SE MSi.

Dalam acara ini juga dilaksanakan pengumpulan infaq renovasi Sekretariat PD Pemuda Muhammadiyah Medan di Jalan Thamrin Medan.

Hadir dalam acara ini Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Kamaluddin Harahap MSi, mantan Wali Kota Medan Drs H Abdillah Ak MBA, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Medan Drs Adri K SPdI, Ketua PAN Medan Ahmad Arif, alumni Pemuda Muhammadiyah Medan dan undangan lainnya.

Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Medan Maulana Malik Muttaqin SAg MA menegaskan pihaknya siap menjadi garda terdepan dalam mendukung kader Pemuda Muhammadiyah di Sumut untuk menjadi Gubsu periode lima tahun ke depan. ‘’Apabila ada kader yang mencalonkan menjadi Gubsu, Pemuda Muhammadiyah Medan siap menjadi garda terdepan memenangkan menjadi Gubsu,’’ katanya.

Ia mengatakan, pengurus PD Pemuda Muhammadiyah Medan mencatat sejarah karena dipilih berdasarkan hasil mufakat dengan menghimpun berbagai potensi Pemuda Muhammadiyah untuk menjalin kebersamaan dan kerjasama. ‘’Pemuda Muhammadiyah sebagai kader perserikatan, akan menjadi pelopor dan penyempurna amal usaha perserikatan.

Demikian pula mewujudkan cita-cita sebagai kader umat dengan menjadi contoh teladan,’’ katanya.

Wakil Ketua DPRD Sumut Ir H Kamaluddin Harahap MSi mewakili alumni Pemuda Muhammadiyah mengutarakan dukungan bagi kiprah PD Muhammadiyah Medan untuk berbuat berbagai amal dan aksi sosial terhadap berbagai elemen masyarakat di Medan. Disamping itu, lanjut dia, Pemuda Muhammadiyah Medan berkiprah dalam mewujudkan kemandirian usaha.

‘’Kita juga akan melatih 100 kader Pemuda Muhammadiyah Medan dalam menguasai bela diri dengan berlatih di Rindam I Bukit Barisan. Program utama lain agar Pemuda Muhammadiyah segera menyiapkan posko dan plank organisasi hingga tingkat ranting,’’ sebut Kamaluddin.

Sedangkan Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi mengutarakan, dikala tantangan yang dihadapi pemuda semakin komplek namun Pemuda Muhamaddiyah Medan harus mampu menjalin persaudaraan dalam menghadapi persoalan.

‘’Masa depan bangsa berada ditangan pemuda,’’ harapnya. (*)

Hari ini Pelantikan dan Temu Kader Alumni Pemuda Muhammadiyah Medan

Sabtu 17 Desember 2011 08:42:41 WIB


MEDAN | DNA - Panitia pelaksana pelantikan dan temu kader alumni Pemuda Muhammadiyah Kota Medan periode amaliyah 2010-2014 Shohibul Azmi Siregar,SH didampingi sekretaris Arie Nurwanto,SH., Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Medan Maulana Malik Muttaqin,MA dan sekretaris Edi Syahputra,ST. kepada DNABerita Sabtu (17/12/2011) di sekretariat Jalan Mandala By Pass Nomor 140 Medan mengatakan, PDPM Kota Medan Sabtu malam ini (17/12/2011) akan mengadakan pelantikan fungsionaris dan temu kader alumni.

Mengambil tema, "Gerakan Pembaharuan Menuju Pemuda Yang Tercerahkan" acara pelantikan yang digelar di Hotel Madani Medan jam 19.00 WIB ini akan dihadiri sejumlah tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, cendekiawan, Muspida plus dan walikota Medan.

Dijelaskan, maksud dan tujuan diadakannya temu kader alumni adalah untuk mempererat silaturahmi, ukhuwah Islamiyah kepada sesama kader dan juga kepada masyarakat Islam Kota Medan secara luas. Jalinan komunikasi kepada sesama kader dan masyarakat sangat penting dan perlu senantiasa dibina. Dari pertemuan yang harmoni dan sinergi seperti ini akan banyak menerima masukan-masukan sehat demi peningkatan pembangunan organisasi dan pembangunan masyarakat.

Selain mengadakan temu kader dalam acara ini juga dilakukan pelantikan terhadap pengurus Pemuda Muhammadiyah Kota Medan periode amaliyah 2010-2014. Diharapkan sejumlah pengurus yang dilantik benar-benar dapat bermanfaat untuk kepentingan organisasi dan bermanfaat pula bagi masyarakat. (DNA/sugandhi)

Cara membaca zaman dengan baik dan benar

Pada dasarnya dari dulu dan sampai kapanpun bahwa zaman itu begini begitu saja. Maksudnya selama masih ada matahari terbit di sebelah timur ...

My Blog List