Monday, October 31, 2011

Bagaimana hukumnya dalam hal Kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya ada anak laki-lakinya dan anak perempuan (guru dan murid)?

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Beberapa hari yang lalu penulis ditanya bagaimana menurut Islam terhadap kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya ada anak laki-laki dan anak perempuan, baik muridnya maupun yang mengajar guru laki-laki atau guru perempuan?? (lihat di Sekolah SD, SMP, SMA) dan sipenanya mungkin lupa padahal di TK, TPA, MDA, MI, MTs, MA juga begitu. Dan ironisnya, yang bertanya mengatakan haram hukumnua bercampur antara laki-laki dengan perempuan dalam suatu ruangan. dan sistem itu tidak berhukum kepada Allah dan rasulNya. Bahkan sipenanya hanya mengakui sistem pesantren dan sebagainya mengkhususkan laki-laki saja dan perempuan-perempuan saja. Padahal kalau mau jujur, banyak juga terjadi pelecehan seksual di sana. Apakah sipenanya tidak mengetahui? Sebenarnya terpulang kepada manusianya. bukan sekolah atau pesantren atau apalah yang disalahkan. (gitu ja kok repot).

Kalau penulis boleh menilai, sipenanya cara pandang dan berfikirnya jumud (sempit) dan tidak melihat sisi positif(manfaat)nya dan hanya melihat sisi negatif(mudharat)nya serta terkesan seolah-olah ini produk musuh Islam dan ini tidak bisa dijadikan landasan hukum untuk mengharamkan sesuatu.

Memang harus kita akui kalau dilihat dari sisi negatifnya bahwa ketika anak perempuan berbaur dengan anak laki-laki maka hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti pelecehan seksual dan sebagainya. Bahkan pernah kita dengar bahwa seorang guru melakukan suatu pelecehan seksual terhadap siswanya.

Seharusnya sipenanya harus melihat juga dari sisi positif(manfaat)nya. dengan berbaurnya antara laki-laki dengan perempuan maka terjadilah saling mengenal (interaksi sosial) dan hal ini sesuai dengan firman Allah swt dalam surah al-hujurat ayat 13 yang artinya :

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


Nah, Allah saja menyuruh manusia untuk saling mengenal (ta`aruf) dan kenapa sipenanya tadi dengan nekadnya mengatakan haram terhadap sistem pendidikan di Indonesia dalam membaurnya anak laki-laki dengan perempuan dalam 1 kelas. Inikan namanya sipenanya itu menentang Allah (semoga tidak begitu). Bahkan Allah menegaskan bahwa yang dimuliakan itu bukan pangkat dan jabatannya, bukan cantik atau buruknya, alim tidaknya seseorang tetapi taqwanya. Apa itu taqwa? taqwa adalah prinsip hidup seorang mukmin yang istiqomah dalam mengamalkan perintahNya dan meninggalkan larangan-laranganNya.

Jadi, penulis menyimpulkan artikel kali ini sebagai berikut :
1. Sipenanya kurang memahami (jumud) tentang hikmah berbaurnya anak laki-laki dan anak perempuan dalam suatu kegiatan belajar mengajar.

2. Sebaiknya seorang guru harus memberikan pengertian dan perhatian (ilmu agama) kepada anak didiknya tentang batas-batas pakaian dan pergaulan secara berkesinambungan dan didukung oleh semua pihak termasuk orang tua.

3. Seorang Guru senantiasa berikhtiar dan menjaga kehormatannya dan menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. (ironisnya hari ini kebanyakan guru yang tidak lagi menjadi pendidik dan hanya sekadar mengajar, sekadar menerima gaji dan sebagainya. Ini menjadi PR kepala sekolah dan penyelenggara sekolah untuk menseleksi para gurunya yang berkomitmen dalam mencerdaskan dan memuslimkan anak bangsa)

4. Sisi positif dalam berbaurnya antara laki-laki dan perempuan lebih besar daripada sisi negatifnya (kecil sekali). Dan Islam membolehkannya (mubah) dengan dalil yang disebutkan (cukup Al-Qur`an saja sudah paham itu bagi orang-orang yang bertaqwa) dan hanya saja harus memiliki kontrol (pengawasan) yang maksimal terhadap tingkah laku anak didiknya. Kalaupun terjadi juga, Cukup kepada Allah sajalah kita bertawakkal.

5. Perlu diingat kepada sipenanya bahwa Islam itu rahmatan lil `alamin. Islam bukan semata-mata hanya milik orang Islam. Islam milik semua manusia. Karena di dalam Al-Qur`an banyak juga Allah menyeru kepada manusia disamping menyeru kepada orang-orang beriman (muslim).

6. Sistem sekolah di Indonesia masih berhukum kepada hukum Allah dan rasulNya. hanya oknum-oknumnya saja yang tidak berhukum kepada Allah dan rasulNya.

7. Saran penulis kepada penyelenggara sekolah, jadikan hal ini menjadi perhatian khusus dalam membenahi sistem pengawasan terhadap warga sekolahnya (pegawai, guru dan anak didiknya). Kuncinya adalah Nyatakan komitmen mencerdaskan anak bangsa yang berbudi pekerti luhur (akhlak rasulullah saw) dan bukan hanya sekadar motto tertulis yang selama ini terjadi di negeri ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi pelajaran (hikmah) bagi penulis dan sipenanya dan bagi siapa yang membaca artikel ini. Jangan Dangkalkan fikiran anda terhadap Islam. Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada sipenanya yang sudah memberikan jalan kepada penulis untuk memikirkan dan membahas hal ini. Semoga niat baik sipenanya menjadi amal jariyah dan ilmu bermanfaat yang diajarkannya.

Hayoooo sekolah.......

Billaahi sabiilil Haq.

1 comment:

  1. Kebanyakan guru sekarang kurang/tidak bermoral dikarena begitu gampang menjadi guru

    ReplyDelete

Manfaat Teknologi AI bagi Pelajar: Mengoptimalkan Proses Belajar di Era Digital

 Di era digital yang terus berkembang pesat, teknologi Artificial Intelligence (AI) telah memberikan dampak signifikan di berbagai sektor, t...

My Blog List